KARAKTERISTIK KELOMPOK
PEMBENTUKAN KELOMPOK
Pembentukan kelompok diawali dengan adanya perasaan atau persepsi yang sama dalam memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang terjadi akan membentuk sebuah kelompok. Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing-masing anggota (siapa yang menjadi ketua atau anggota). Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan perbedaan antara individu satu dengan lainnya sehingga timbul perpecahan. Perpecahan yang terjadi bisanya bersifat sementara karena kesadaran arti pentingnya kelompok tersebut, sehingga anggota kelompok berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan bersama. Akhirnya setelah terjadi penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah terjadi.
Dasar Pembetukan Kelompok
Langkah proses pembentukan diawali dengan pembentukan kelompok, dalam proses selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut :
• Persepsi
Pembagian kelompok diharapkan mempunyai kemampuan yang berimbang, apabila ada anggota yang mempunyai tingkat intelegensi rendah, maka anggota yang mempunyai tingkat intelegensi tinggi mampu menginduksi anggota yang lain, sehingga tidak terjadi ketimpangan yang mencolok.
• Motivasi
Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi setiap anggota kelompok untuk berkompetisi secara sehat, dalam mencapai tujuan kelompok.
• Tujuan
Pembentukan kelompok diantaranya adalah untuk menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau individu dengan menggunakan metode diskusi ataupun kerjasama, seahingga di sini suatu kelompok memiliki tujuan yang sama dengan tujuan anggotanya.
• Organisasi
Pengorganisasian dimaksudkan untuk mempermudah koordinasi, sehingga penyelesaian masalah kelompok menjadi lebih efektif dan efisien.
• Independensi
Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok, yang dimaksud kebebasan disini adalah kebebasan anggota kelompok dalam menyampaikan ide dan pendapatnya. Kebebasan disesuaikan dengan aturan yang berlaku dalam kelompok, sehingga tidak mengganggu proses kelompok.
• Interaksi
Interaksi/hubungan timbal balik antar anggota kelompok merupakan syarat yang penting dalam kelompok, karena dengan adanya interaksi/hubungan timbal balik akan ada proses memberi dan menerima ilmu pengetahuan dari satu anggota ke anggota yang lain, sehingga transfer ilmu dapat berjalan (kebutuhan akan informasi terpenuhi).
Tahap Pembentukan Kelompok
Tahap 1 - Forming
Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum saling percaya.
Tahap 2 - Storming
Kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula yang mandenk pada tahap ini.
Tahap 3 - Norming
Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.
Tahap 4 - Performing
Kelompok dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling bergantung satu sama lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.
Tahap 5 - Adjourning dan Transforming
Tahap dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan
TEAM WORK
Teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang
bertujuan untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Harus
disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang
menjadi satu pribadi untuk mencpai tujuan bersama. Tujuan tersebut
bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari
pribadi paling populer di tim.
Berikut poin-poin teamwork yang baik:
a. Teamwork adalah kerjasama dlm tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi dan kepentingan.
b. Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu adalah kerja individual.
c. Filosofi teamwork: ‘saya mengerjakan apa yang Anda tidak bisa dan Anda mengerjakan apa yang saya tidak bisa.
d. Ketika berada dalam teamwork, segala ego pribadi, sektoral, deparmen harus disingkirkan.
e. Dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan individual.
f. Keragaman individu dalam teamwork memang sebuah nilai plus namun bisa menjadi minus jika tidak ada saling pengertian.
g. Saling pengertian terhadap karakter masing-masing anggota team akan menjadi modal sukses bersama.
h. Jika setiap orang bekerjasama via bidang masing-masing, target korporasi pasti akan segera terealisasi.
i. Individu yang egois mengejar target pribadi akan menghambat
keberhasilan team. Bayangkan jika si A mengejar target A & si B
mengejar target B, lalu target bersama bermuara kemana?
j. Keahlian masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam teamwork yang akan mempercepat proses pencapaian target.
k. Kendalikan ego dan emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung pada pemboikotan kerjasama.
l. Dengan pemahaman yang tinggi soal karakter individu dalam team, realisasi target tidak perlu waktu yang lama.
m. Ingatlah selalu bahwa: ‘teamwork makes the dream work’.
Implikasi Manajerial
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia , kata implikasi berarti akibat.
Kata implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah
satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen.
Teori X dan Y
Teori ini dikemukakan oleh Douglas Mc. Gregor (1967) yang memiliki
pandangan yang berbeda terhadap manusia yaitu pada dasarnya manusia
bersifat negative (Teori X) dan bersifat positife (Teori Y) Mc. Gregor
menyimpulkan bahwa pandangan seorang manajer tentang sifat manusia
didasarkan pada pengelompokan asumsi tertentu dan manajer tersebut
cenderung membentuk perilakunya terhadap bawahan sesuai dengan asumsi
tersebut. Dalam Teori X terdapat empat asumsi , yaitu diantaranya :
1. bawahan tidk suka bekerja dan bilamana mungkin akan berusaha menghindarinya
2. karena bawahan tidak suka bekerja , mereka harus dipaksa , dikendalikan atau diancam dengan hukuman
3. bawahan akan mengelak tanggung jawab dan sedapat mungkin hanya mengikuti perintah formal
4. kebanyakan bawahan mengutamakan rasa aman (agar tidak ada alasan untuk dipecat ) dan hanya menunjukan sedikit ambisi
Sedangkan , dalam teori X diasumsikan bahwa :
1. bawahan memandang bahwa pekerjaan sama alamiyahnya dengan istirahat dan bermain
2. seseorang yang memiliki komitmen paada tujuan akan melakukan pengarahan dan pengendalian diri
3. seseorang yang biasa-biasa saja dapat belajar untuk menerima , bahkan mencari tanggung jawab
4. kreativitas yaitu kemampuan untuk membuat keputusan yang baik (pendelegasian wewenang dan tanggung jawab)
Implikasi Terhadap Sistem Komunikasi Organisasi
Teori ini memusatkan bagaimana seorang pemimpin memotivasi
orang-orang dengan tipe dan y sehingga mampu berkontribusi dalam suatu
organisasi . Tipe X yang cenderung malas bekerja dan menyukai
diperintah, mungkin akan membutuhkan saluran komunikasi yang formal ,
dimana pemimpin dapat menginstruksikan berbagai perintah secara formal.
Berbeda dengan tipe Y , antara pemimpin dengan bawahan akan lebih sering
berkomunikasi secara informal atau partisipatif. Hal ini dilakukan
karena kedua belah pihak sudah saling memahami dan bawahan memiliki
pengalaman yang sudah baik.
Motivasi yang diberikan kepada tipe x , mungkin akan cenderung dengan
pemberian hukuman yang tegas sehingga berbagai peraturan tertulis
sebagai media komunikasi akan sangat dibutuhkan . sedangkan untuk tipe y
, komunikasi akan sangat mempengaruhi karena motivasi yang diberikan
lebih cenderung kepada aktualisasi diri untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan atau kebijakan dalam organisasi.
Sumber:
http://ikasakra-olivia.blogspot.com/2013/05/implikasi-manajerial.html
http://wikipedia.org
http://id.wikipedia.org/wiki/Dinamika_kelompok
http://erlanggaba.blogspot.co.id/2013/05/proses-dan-tahap-pembentukan-kelompok.html